Uhukkk !!
Leher gue tercekat. Bukan karena gue sendirian di
tengah malam buta, hujan pula, di depan computer jadul yang sejak dulu
setia menemani tumpahan emosi. bukan pula karena rasa takut kalau-kalau
retina mata menangkap bayangan makhluk malam berkeliaran gentayangan,
paling mereka yang kabur duluan. Karena wajah dan penampilan mereka
kalah seram Xixixixixi KuntilOma bereaksi….\ (>_
Ckk…ccckk…cckk…
mulut gue berdecak, bukan karena ada cicak dan sekarang bukan pula
karena melihat makhluk manis lewat. Tapi yaaa ini, parah banget
lagi-lagi ide tulisan yang keluar dari batok kepala gue tentang virus
GaJe merah jambu.
“Bukankah teko akan menumpahkan isinya ya? Berarti… jangan…jangan..???” tiba-tiba ada yang nyeletuk
“Hussh ! Aluh Gosssiip.. Siti Markunyut, behinip alias mingkem -__-“
Bohong
namanya, kalau tak punya maksud apa-apa. Setiap perbuatan pasti punya
tujuan bukan ?. Sepertinya gue perlu ngambil spesialis Cinta deh, biar
kagak ada lagi yang maen mata, bermain-main dengan perasaan, sms-an,
chat-chatan. apalagi maen Khitbah-khitbahan. Dan di area pesbukan ini…
kesempatan bejibun, pagar penjagaan diri pun juga perlu di bentengi.
Kalau ada, Aha! tinggal JITAK ! dengan hukum syara’…
Yaaah…
beginilah CINTA. Banyak makna, dan tidak pernah habis untuk di
ungkapkan, di ceritakan, di abadikan, di sebarluaskan. Semua orang
pernah merasakannya, minimal kecintaannya terhadap diri sendiri. Mau tau
definisi yang tepat tentang cinta?? silakan cari cermin hati anda
masing-masing. Disana akan tertangkap sebuah bayangan kebenaran, karena
jika hati anda bersih jauh dari debu jalanan dan nafsu kehidupan. Di
balut dengan pemahaman yang benar tentang Sang Pencipta juga pengatur
kehidupan, di penuhi kecintaan pada sang pemilik Cinta. Maka Insya Allah
akan bisa di pastikan, cerminan definisi cinta hati anda akan TEPAT !
Salah
menafsirkan, maka tidak akan ada gunanya perasaan cinta, karena hanya
akan berpangkal pada hawa nafsu yang di penuhi dengan bisikan syeitan
juga berujung kemaksiatan. Dan salah definisi tentang cinta pun kini
menjamur, bukan hanya di kalangan orang-orang ‘aam. Bahkan di tumpukan
hati, di tengah padatnya rutinitas para pengemban dakwah, tersimpanlah
naluri “ingin di mengerti”, “ingin ada tempat berbagi”, “ingin tempat
mengingatkan dan menguatkan diri”, “ingin tempat memotivasi” dll dsb.
Wajar.
Allah mensifati hambaNya dengan naluri dan fitrah untuk mendapatkan
rasa cinta juga kasih sayang. Salah satunya kasih sayang dan perhatian
dari orang tua pada anaknya. Namun ternyata, ada perasaan “lain”
“perasaan Berbeda”. yang bisa jadi “apik” tersembunyi, atau keluar tanpa
kendali. Yang berbahaya.. yang mampu menggerogoti keimanan.. yang jika
terperosok lebih dalam, akan sulit untuk mencari pegangan.. karena jika
virus februari mulai menyergap ke relung hati, maka kurung lah ia
bersama bang Napi. Waspadalah…! berhati-hatilah, karena efeknya akan
lebih ganas menggerogoti keimanan
Teringat masa jadul
dulu, Salah kaprah tentang definisi juga cara mengungkapkan cinta,
pernah ada pada hati anak ingusan beberapa tahun suram…
“kagak
mau tau…Pokoknya, pacar gue nanti harus tinggi ! dia harus 2 atau
3tahun lebih tua…. Trus pake kacamata, pinter, cool, dan yang terpenting
harus Shalih !!!”
celetuk gue waktu masih
muda dan jahil-jahilnya… saat di tanya kriteria pacar idaman. Sontak
kagak ada satupun tampang kakak kelas gue atau kenalan teman gue yang
menyanggupi kriteria pangeran impian jadul gue entu. Mana ada orang
shalih mau pacaran coba? Bukankah Allah pun mengabadikan dalam
firmanNya, bahwa Laki-laki yang baik hanya di peruntukan bagi wanita
yang baik ?
“Wanita-wanita yang keji adalah untuk
laki-laki yang keji, dan laki-laki yang keji adalah buat wanita-wanita
yang keji (pula), dan wanita-wanita yang baik adalah untuk laki-laki
yang baik dan laki-laki yang baik adalah untuk wanita-wanita yang baik
(pula). Mereka (yang dituduh) itu bersih dari apa yang dituduhkan oleh
mereka (yang menuduh itu). Bagi mereka ampunan dan rezki yang mulia
(surga)”
[TQS An Nur : 26]
Begitulah…
keadilan Allah Azza Wa Jalla. Jikapun tidak demikian, wanita yang baik
mendapatkan suami yang buruk. maka bisa jadi hal itu menjadi ujian bagi
hamba-hambaNya. Karena mungkin, ada keburukan kita yang sepadan dengan
keburukan sang suami. Wallau’alam.
Hhhhhh… ambil nafas,
Langsung ke Topik pembahasan. Gue yakin, elu pada punya akun FB, FS,
Twitter, Blog atau salah satu di antaranya bukan?. Perhatian dan perlu
di Hindari juga di waspadai, di antaranya penyebar Virus hati di area
dunia maya…Setiap ada pertemanan dengan lawan jenis yang sudah memenuhi
satu saja kriteria hati example nih yee..
do’I satu jama’ah, satu pemikiran, satu perasaan trus satu perjuangan,
amalan yaumil/nafsiyah do’I sangat terjaga,
do’I mendapat amanah top level tetentu di lembaga,
do’I hafal alqur’an,
do’I penulis berbakat binti hebat,
do’I seorang therapis bekam atau ruqyah, pandai design grafis etc
do’I pandai bela diri,
tsaqofah do’I otre bangret, terlihat juga di status-status terbaru die
do’I bisa juga pinter bahasa arab,
do’I seorang trainer dengan segudang prestasi,
pemahaman do’I tentang ilmu alqur’an dan ilmu hadist bagus,
retorika do’I tidak terbantahkan, pandai berdiskusi terlihat saat debat di dunia maya,
do’I punya militansi dakwah yang super dll
atau dari fisik..
wajah yang teduh dengan pancaran keimanan terlihat, bekas wudhu dan sujud yang juga jelas terlihat,.. daann tambahin deh…
dan menurut laporan redaksi juga hasil investigasi, yang akan di lakukan…
Kalau buka FB, maka yang pertama di lihat..
Kagak bosen-bosen Melihat profile do’i,
mandang
atau bahkan senyum-senyum sendiri waktu melihat fhoto do’I atauuu…
jangan-jangan di Save pula ???? waataawww !! kalau di pajang di dapur
sebagai pengusir tikus mah mangga….gadung.
Ngecek dinding,
catatan dan komen-komennya.. always update status terbaru Do’i. betul
apa bener ? dan sering komen, atau sesekali komen tapi teteuupp terus
update walau tak berani komen.
Berbunga-bunga jika akun yang sama tapi berbeda jenis sering “nge-like” atau “nge-komen” status kita
Kalau
akhwat nih (hanya oknum) , awalnya marah-marah dan sewot jika ada
ikhwan yang nyapa di obrolan/chat room.. padahal… ngarep.com (hiiyyyy…
amplop dah -__-‘)
Mulai tanya-tanya dengan akun yang dekat dengan do’i
Berbunga-bunga jika menjadi salah satu orang yang di tag di catatan, tautan, video dll punya do’i
Mulai
lah rutin dan ngeronda ngobrol di chat room…Mulai tuker-tukeran no HP,
eeehhh malah kemudian berlanjut saling kasih sms tausyiah, mengingatkan
Shalat malam.. Astaghfirullah trus anda tidak mohon ampun ama lakon
anda entu mas bro dan mba sis ?
smsan teruuuussss berlanjuttt,
pake acara telpun-telpunan sampai sulit sekali rasanya di lepaskan.
Karena ada perasaan hati yang bermain, di lengkapi dengan lem perekat,
dan bumbu-bumbu dari syeitan lakanatullah alaih.
Silakan lanjutkan, bagi yang berpengalaman…. -__-!
Apes.
Kasian. Walau beda kota dan propinsi, pernah ketangkep basah kopi darat
waktu ada agenda nasional. Mencuri kesempatan, membuka peluang semakin
mengotori hati. Innalillahi…
Ada juga yang janjian
ketemuan di warnet, walau kagak berdua-duan karena boxnya beda. Cara
ngobrolnya pun beda, Via chatting booww… (waddooow Mau meng akal-akali
hukum syara rupanya???)
Ada juga yang saling berkunjung ke tempat tinggal masing-masing, padahal belum ada akad ta’aruf.. (mengerikannn….)
Nah yang ini nih…sering amat mengungkapkan “kegalauan status” di depan khalayak. Sering komen-komen status yang tidak pantas..
atau ikhwan-akhwat bersangkutan saling komen tentang “milad mama ikhwan, dengan hadiah-hadiah yang di berikan si akhwat”
Atau gini..
Example : dari si akhwat
“Duhai
penawar hati ku, pelengkap dien ku. Sebentar lagi diri jiwa ini akan
mendekapmu, menjadi milikmu.. akan ku serahkan cinta dan hati ini hanya
padamu………………”
Eh tiba-tiba sang ikhwan nge komen
“Wahai calon isteriku… kehadiranmu nanti di malam-malam sepiku.. (Tiiddaaakkk males lanjutin!)
Padahal, pernikahannya belum di tentukan !! PUAARAAAHH !!!!!
Mana mungkin, anda menginginkan pendamping yang terjaga. Sementara anda berperilaku demikian??
Jika
merajut ke arah pernikahan. Alhamdulillah… tapi bukankah pernikahan
barokah hanya akan di capai lewat jalan yang barokah pula ???
Sadarilah…
tidak ada guna menyebar Cinta bukan pada tempatnya, hati-hati pasangan
adalah cerminan diri. Anda tidak menjaga diri, bagaimana dengan jodoh
nanti??
Pernah ada pasien ruqyah, yang mau “bunuh diri”,
karena si calon suami di vonis tidak berumur lama. Tidak hanya 1-2
orang, kasus serupa berupa “perasaan lebih pada lawan jenis” juga pernah
di tangani. Mencoba berempati, bisa jadi saat dalam posisi beliau
penyikapan kita tidak jauh berbeda, karena Syeitan dan konconya paham
betul trik jitu untuk melumpuhkan keproduktifitasan pengemban dakwah
dalam perjuangan yaitu melalui perantara HATI. Dan Hati adalah media
yang paling ampuh dan menjadi celah membuat keropos pemahaman, tetapi
masih ada pemahaman dan keimanan, ada saudara sejama’ah yang tidak henti
mengingatkan juga ada takut dan taat pada Allah semata yang Insya Allah
akan menjadi perisai bagi kita.. sadarilah kawan !
A’udzubillahi minasyaithonirrajiim
Wallahu musta’an
22 0112 01.10 WITA
Selesai tepat dengan selesainya murottal
surah al baqaroh Syeikh Mishary Rasyid El Fahsy
Tidak ada komentar:
Posting Komentar